Jumat, 26 Oktober 2007

SISTEM KENDALI POSISI SAYAP

SISTEM KENDALI POSISI SAYAP

Dari

SUATU PESAWAT MODERN




Model System


Tujuan system kendali adalah untuk mengendalikan posisi sirip kendali dari suatu pesawat modern. Sehubungan dengan permintaan perbaikan respons dan keandalan, permukaan kendali dari pesawat modern dikendalikan dengan actuator listrik dengan pengendalian elektronika.

Tujuan system adalah supaya keluaran system θy(t) mengikuti masukan θr(t). Parameter system diberikan sebagai berikut :

v Bati encoder Ks=1 V/rad

v Bati preamplifier K = variable

v Bati amplifier daya K1 = 10 V/V

v Bati balikan arus K2 = o.5 V/A

v Bati balikan takometer Kt = 0 V/rad/det

v Hambatan jangkar motor Ra = 5,0 Ώ

v Induktansi jagkar motor La = 0,003 H

v Konstanta torsi motor Ki = 9,0 oz-in./A

v Konstanta emf-balik motor Kb = 0,0636 V/rad/det

v Inersia Rotor motor Jm = 0,0001 oz-in.-det2

v Inersia beban JL = 0,01 oz-in.-det2

v Koefisien gesekan viskos motor Bm = 0,005 0z-in.-det

v Koefisien gesekan viskos beban BL = 1,0 oz-in.-det

v Perbandingan rentetan roda gigi antara motor dan beban N = θy/θm = 1/10

Karena batang motor digabungkan ke beban dengan suatu rentetan roda gigi dengan perbandingan roda gigi N, θy = Nθm, inersia total dan koefisien gesekan viskos dilihat dari motor secara berurutan adalah :

Fungsi alih lintasan maju dari system balikan satuan ditulis dengan menerapkan rumus bati grafik aliran sinyal :

Jika system kendali posisi dengan induktansi jangkar La = 0,003 H. Fungsi alih lintasan majunya adalah :

jika K=7,248 maka :

Maka persamaan karakteristiknya adalah :

maka persamaan differensialnya adalah :

Dengan menyusun ulang persamaan terakhir sehingga bagian turunan orde tertinggi dihasilkan persamaannya, didapat :

Variabel keadaan ditentukan sebagai :

Kemudian persamaan keadaan dinyatakan dengan persamaan vector matriks

dengan x(t) adalah vector keadaan (2x1), u(t) masukan scalar, dan

Persamaan keluarannya adalah

Persamaan Keadaan :

Uji controllability system

1.Mencari persamaan awal karakteristik system

=

det.

=

2. Mencari matriks transformasi T=M.W

=

=

3. Menentukan Nilai K


Uji di Mathlab

1.Menentukan persamaan keadaan system dari transfer function

num=[1.5*10^7];

den=[1 3408.3 1204000 1.5*10^7];

[A,B,C,D]=tf2ss(num,den)

A =

1.0e+007 *

-0.0003 -0.1204 -1.5000

0.0000 0 0

0 0.0000 0

B =

1

0

0

C =

0 0 15000000

D =

0

2.Menentukan fungsi alih dari persamaan keadaan

A =[-0.0003*10^7 -0.1204*10^7 -1.5000*10^7;

1 0 0;

0 1 0];

B =[1;0;0];

C =[ 0 0 15000000];

D =[0];

H=tf(ss(A,B,C,D))

Transfer function:

1.5e007

--------------------------------------

s^3 + 3000 s^2 + 1.204e006 s + 1.5e007

3.Uji controlability

A =[-0.0003*10^7 -0.1204*10^7 -1.5000*10^7;

1 0 0;

0 1 0];

B =[1;0;0];

C =[ 0 0 15000000];

D =[0];

W=[B A*B A^2*B]

W =

1.0e+006 *

0.0000 -0.0030 7.7960

0 0.0000 -0.0030

0 0 0.0000

d=det(W)

d =

1


4.Uji Observeability

A =[-0.0003*10^7 -0.1204*10^7 -1.5000*10^7;

1 0 0;

0 1 0];

B =[1;0;0];

C =[ 0 0 15000000];

D =[0];

test=obsv(A,C);

rank(obsv(A,C))

ans =

3

5.LQR dengan waktu tak hingga

A =[-0.0003*10^7 -0.1204*10^7 -1.5000*10^7;

1 0 0;

0 1 0];

B =[1;0;0];

C =[ 0 0 15000000];

D =[0];

Q=[5993 0 0;

0 0 0;

0 0 0];

R=[1];

K=lqr(A,B,Q,R)

[K,P,E]=lqr(A,B,Q,R)

k1=K(1);k2=K(2);k3=K(3);

AA=A-B*K;

BB=B*k1;

CC=C;

DD=D;

t=1:1:1;

[y,x,t]=step(AA,BB,CC,DD,1,t)

plot(t,y)

grid

title('Respon unit step untuk temperature recording')

xlabel('Time(sec)')

ylabel('Amplitude')

K =

1.0028 12.4937 -0.0000

K =

1.0028 12.4937 -0.0000

P =

1.0e+008 *

0.0000 0.0000 -0.0000

0.0000 0.0124 0.1504

-0.0000 0.1504 1.8741

E =

1.0e+003 *

-2.5269

-0.4613

-0.0129


Respon step hasil optimalisasi

Tidak ada komentar: